Rabu, 18 Maret 2015

1.      Tanah Kapur

Tanah kapur adalah hasil dari pembentukan dari pelapukan batuan gamping. Tanah kapur sangat mudah dilalui air dan sedikit mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk pertumbuhan jati.





2.      Tanah Vulkanik

Tanah Vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini bersifat sangat subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam.




3.      Tanah Pasir

`     Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, dan tidak berstruktur. Tanah Pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena mengandung sedikit humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.




  
4.      Tanah Podzolik (Podsolik)

Tanah Podzolik mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim sedang.Tanah jenis ini terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak kuarsa sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang subur karena mineral terbawa oleh air hujan. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih 2.500 mm/tahun. Tekstur lempung hingga berpasir. Penyebaran di daerah beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua Barat.


5.      Tanah Aluvial/Aluvium

Tanah Aluvial disebut juga tanah endapan karena terbentuk dari endapan lumpur yang terbawa air hujan ke dataran rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk dari kikisan tanah humus. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan. Bahannya berasal dari material halus yang diendapkan oleh aliran sungai. Oleh karena itu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai. Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di daerah-daerah dataran rendah. Tanah aluvium bercirikan warnanya kelabu dan bersifat subur. Tanah aluvium terdapat di Sumatra sebelah timur, Jawa bagian utara, Kalimantan sebelah barat dan selatan, serta Papua sebelah utara dan selatan. Tanah aluvium cocok bagi tanaman padi, palawija, tembakau, tebu, kelapa dan buah-buahan.


6.      Tanah Laterit
Tanah Laterit berada di lapisan bawah. Tanah ini berwarna kemera-merahan dan tidak subur. Tanah laterit adalah tanah hasil pencucian atau tanah yang terjadi karena pengaruh suhu yang tinggi dan curah hujan tinggi sehingga kekurangan unsur hara, kurang subur, dan tandus. Berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan aluminium. Tanah laterit memiliki warna kekuning-kuningan sampai merah. Tanah laterit banyak terdapat di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara. Tanah laterik baik untuk kelapa dan jambu mete.



7.      Tanah Liat

Tanah liat atau lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang halus sehingga bersifat liat. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga dimanfaatkan untuk membuat gerabah.

8.      Tanah Regosol
Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar. Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Tanah regosol memiliki ciri-ciri seperti berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning, dan memiliki kadar bahan organik yang rendah. Tanah regosol banyak terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Tanah regosol cocok untuk tanaman palawija, tembakau dan buah-buahan.

9.      Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di seluruh Indonesia. Tanah litosol bercirikan tanahnya miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol banyak terdapat di Pulau Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, dan Papua. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok untuk pohon-pohon besar di hutan.

10.  Tanah Latosol
Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut. Tanah latosol bercirikan warna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah latosol banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa, Bali, Minahasa, dan Papua. Tanah latosol cocok untuk tanaman padi, palawija, kelapa, karet, kopi, kelapa sawit dan buah-buahan.

11.  Tanah Grumusol
Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim subhumid atau subarid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.

12.  Tanah Andosol
Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan. Penyebaran di daerah beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/tahun tanpa bulan kering. Umumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan pada ketinggian di atas 800 meter. Warna tanah jenis ini umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam.

13.  Tanah Mediteran Merah Kuning
Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone). Penyebaran di daerah beriklim subhumid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m. Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus tanah mediteran merah kuning di daerah topografi karst disebut ”Terra Rossa”.

14.  Tanah Hidromorf Kelabu
Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, dan warna kelabu hingga kekuningan

15.  Tanah Organosol
Tanah organosol terdiri dari tanah humus dan tanah gambut.

16.  Tanah Humus
Tanah Humus berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur. Tanah humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus banyak ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia. Tanah humus adalah tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus memiliki warna kecoklatan dan banyak terdapat di Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Tanah humus cocok untuk tanaman kelapa, nanas dan padi.

17.  Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna gelap, dan bertekstur lunak dan basah. Tanah gambut kurang subur sehingga tak cocok untuk pertanian.Tanah gambut adalah tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna dari tumbuhan di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa-rawa. Karena kekurangan unsur hara dan peredaran udara di dalamnya tidak lancar, proses penghancuran tanah ridak sempurna. Tanah jenid ini kurang baik untuk pertanian. Tanah gambut terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan pantai selatan Papua. Tanah gambut kurang baik untuk pertanian karena selalu tergenang air. Tanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa, mempunyai ciri warna cokelat hingga kehitaman, tekstur debulempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat sampai dengan agak lekat, dan kandungan unsur hara rendah. Tanah ini terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa. Banyak terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua, kurang baik untuk pertanian maupun perkebunan karena derajat keasaman tinggi.

18.  Renzina
Tanah renzina adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi. Tanah renzina memiliki warna hitam dan miskin unsur hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah  bergamping seperti di Gunung Kidul, Yogyakarta.

19.  Tanah Mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan pasir, kapur dan tanah liat. Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Taah mergel subur dan banyak terdapat di releng pegunungan dan dataran rendah.



20.  Tanah Padas
Tanah padas adalah tanah yang amat padat karena mineral di dalamnya telah dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah di sebelah atasnya.



21.  Tanah Endapan
Tanah endapan adalah tanah yang terjadi karena pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur.

22.  Tanah Terrarosa
Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari batuan kapur. Tanah ini terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur.



4 komentar:

  1. bagus sekali postingannya! visit blog ku ya

    BalasHapus
  2. youtube
    youtube youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube mp3 youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube. youtube.

    BalasHapus
  3. Mr Casino: 20 Free Spins No Deposit Code
    What is the best way to 광명 출장안마 get free 경기도 출장샵 bonus 서울특별 출장샵 codes? — How to get free spins no deposit codes at Mr 여주 출장안마 Casino and play for free online at MrGambling.com. 경산 출장안마

    BalasHapus